Benteng Vredeburg Yogyakarta, Museum Unik dengan Cafe Klasik - Manusia Lembah

Benteng Vredeburg Yogyakarta, Museum Unik dengan Cafe Klasik

Jalan-jalan ke Jogja pasti tidak lepas dari sepanjang jalan Marlboro yang populer. Sedangkan di ujung jalan Marlboro tak lepas juga dari museum Vredeburg. 

Museum di ujung jalan Marlboro ini sebagian halamannya kerap menjadi tempat parkir untuk wisatawan ketika di Marlboro. Namun tahukah kalau museum ini adalah salah satu tempat wisata di Jogja yang menyimpan hal unik dan sayang untuk tidak dikunjungi? apalagi dengan adanya cafe klasik bernama Indische Koffie.

museum Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg terletak di depan Gedung Agung dan Kraton Kesultanan Yogyakarta tepatnya di Jalan Jend. A Yani no.6 Jogjakarta. Museum ini sangat terkenal di Jogja karena memiliki nilai sejarah yang panjang dan masih bertahan hingga kini. Dibangun oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1970'an, Benteng Vredeburg kini menjadi museum sejarah yang ikonik di Yogyakarta.

Transportasi ke Benteng Vredeburg

Berada di pusat keramaian wisatawan, tidak sulit untuk ke Benteng Vredeburg. Sejalur dengan malioboro, ada beberapa cara dan transportasi yang bisa menjadi alternatif, yaitu :
  • Trans Jogja : Untuk ke Benteng Vredeburg, turun di Halte Marlboro 3, lanjut jalan sedikit ke selatan. Bus Trans Jogja yang melewati halte Marlboro 3 adalah jalur 1A (Dari Bandara Adi Sucipto dan Prambanan), 2A (Dari Terminal Jombor dan Monumen Jogja Kembali), 3A (dari UGM) dan jalur 8 (dari Terminal Jombor dan Demak Ijo).
  • Angkutan tradisional : Ada dua transportasi tradisional yang bisa dicoba, yaitu becak dan andong yang bisa ditemukan di kawasan Marlboro. 

Sejarah Singkat Benteng Vredeburg Jogja

museum Benteng Vredeburg

Vredeburg dulunya adalah benteng yang dibangun sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan Belanda kala itu yang berganti nama menjadi fort Rustenburg sebelum berganti lagi menjadi Vredeburg yang memiliki arti Benteng Perdamaian. Benteng ini dibangun pada tahun 1760 atas permintaan Belanda dan selesai pada tahun 1787. 

Maksud dan tujuan dibangun Benteng Vredeburg ini adalah untuk menjaga keamanan keraton Yogyakarta dan daerah sekitarnya. Dibalik itu, penjajah Belanda memiliki maksud untuk mempermudah pengontrolan aktivitas perkembangan yang terjadi di dalam Keraton Jogja. 

Keseluruhan bangunan ini dibangun sederhana dengan bentuk bujur sangkar, dimana keempat sudutnya seperti tempat penjagaan yang disebut seleka atau bastion. Oleh Sultan keempat sudut itu diberi nama Jaya Wisesa (sudut barat laut), Jaya Purusa (sudut timur laut), Jaya Prakosaningprang (sudut barat daya), dan Jaya Prayitna (sudut tenggara). (wikipedia). 

Pada 23 November 1992, Benteng ini secara resmi menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng Yogyakarta sebelum menjadi Benteng Vredeburg. Baca : Taman Sari - Istana Air Peninggalan Keraton Yogyakarta

Museum Benteng Vredeburg

museum Benteng Vredeburg

Benteng Vredeburg merupakan museum perjuangan khusus sejarah nasional Indonesia. Tempat wisata di Jogja ini juga sebagai wisata edukasi yang memuat tentang seni, budaya dan pengetahuan sejarah.

Di Museum Benteng Vredeburg masih berupa bangunan-bangunan tua khas gaya Eropa tempo dulu, yang memiliki tiang penyangga besar. Kebersihan dan keasrian bagian dalam sangat terjaga tanpa mengurangi keaslian dari bentuk pada saat pertama kali dibuat.


Awalnya benteng ini dibangun dengan desain sederhana. Temboknya dari tanah yang diperkuat kayu pohon kelapa dan aren sebagai penyangga. Bangunan yang ada sekarang ini sudah dipugar, meski masih mengikuti aslinya. Pada bagian dalam, masih kental dengan nuansa sejarah. Meriam yang dulu digunakan untuk menembak musuh, kini menjadi pajangan di kawasan museum. 


museum Benteng Vredeburg

Seperti benteng pada umumnya, Museum Vredeburg juga memiliki empat menara pengawas yang dulu difungsikan untuk mengamati pergerakan masyarakat Jogja. Di menara ini bisa menyaksikan panorama kota sekitar. Menikmati senja dari menara juga  bisa dijadikan pilihan untuk menyambut sunset. Hm... lihat jam tutup guys!

Tidak hanya sekedar bangunan  bersejarah saja, Museum Benteng Vredeburg sering dijadikan lokasi untuk mengadakan acara penting yang dilakukan oleh pemerintah Jogja. Selain seminar, acara penting yang sering dilakukan adalah Festival Kesenian Jogja (FKY)

Ruang Diorama 

musium benteng vredeburg

Terdapat empat ruangan diorama di Benteng Vredeburg yang bisa dikunjungi. Diorama dibagi menjadi empat ruangan yang tiap-tiap ruangannya menggambarkan era perjuangan kemerdekaan Indonesia mulai saat dibangunnya benteng  sampai era kemerdekaan. 

Masing-masing diorama menampilkan peristiwa sejarah yang berbeda, yaitu :
  1. Diorama I (11 diorama) menampilkan peristiwa sejarah sejak Perang Diponegoro (1825-1830) sampai masa penjajahan Jepang (1942-1945). 
  2. Diorama II (19 diorama) menampilkan peristiwa sejarah sejak Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945 sampai Agresi Militer Belanda I tahun 1947. 
  3. Diorama III (18 diorama) menampilkan peristiwa sejarah perjanjian Renville sampai pengakuan kedaulatan RIS (1949). 
  4. Diorama IV (7 diorama) menampilkan peristiwa sejarah terbentuknya NKRI sampai Orde Baru tahun (1950-1974).

Selain diorama yang dibuat sedramatis mungkin, di setiap ruangan museum Benteng Vredeburg juga disuguhkan barang-barang peninggalan zaman dimana diorama tersebut dilukiskan. 

Tak hanya koleksi, ada sarana media interaktif dengan fasilitas touchscreen yang terpampang di sekitar koleksi di ruang Diorama I dan II. Sehingga, siapapun yang mengunjungi museum, bisa mengetahui peristiwa secara lengkap. Media interaktif ini adalah fasilitas yang sudah diaplikasikan sejak 2012.

Selain itu ada ruang pengenalan untuk memutar film dokumenter yang bisa disaksikan sambil beristirahat. Studio mini ini berkapasitas sekitar 50 orang yang akan memutar film dengan durasi 10-15 menit.

Sedangkan untuk film perjuangan, bisa disaksikan di Ruang Audiovisual, tepatnya di Gedung F lantai 2. Film perjuangan ini diputar setiap hari Jumat jam 13.00 dan hari Minggu (kecuali minggu pertama) jam 10.00 dan 13.00. Jadi siapkan jadwalmu untuk belajar sejarah guys!

Koleksi Museum Benteng Vredeburg

Sebagai museum ikonik di Jogja, Museum Benteng Vredeburg menyimpan banyak koleksi bersejarah yang unik, seperti ruang diorama yang sudah dibahas di atas dan koleksi lain seperti koleksi bangunan, koleksi realita dan sebagainya. 

Koleksi bangunan meliputi selokan atau parit yang mengelilingi benteng. Dulunya selokan ini adalah rintangan paling luar terhadap serangan musuh. Kini, hanya digunakan sebagai drainase dengan penghubung jembatan paten yang dulunya adalah jembatan angkat (gantung).

Kemudian ada tembok benteng yang mengelilingi kompleks dengan tiga pintu gerbang di sebelah barat, timur dan selatan. Di dalam museum sendiri ada bangunan yang pernah difungsikan sebagai barak prajurit dan perwira. kemudian pada perkembangan selanjutnya dimanfaatkan sebagai tangsi militer.  (museumindonesia). Satu lagi tak lupa adalah adanya Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949.


museum Benteng Vredeburg

museum Benteng Vredeburg

Berpindah ke bagian dalam, ada banyak koleksi foto, miniatur, replika, lukisan dan benda hasil visualisasi lainnya. Selain itu ada koleksi realita, yang dulu berperan langsung dalam sebuah peristiwa sejarah, seperto senjata, naskah, pakaian, peralatan rumah tangga dan sebagainya. 


Indische Koffie

indische koffie
Interior Indische Koffie
Lelah berkeliling museum, wajib singgah di Indische Koffie!. Selain tempat edukasi, tempat wisata di Jogja ini juga menjadi tempat nongkrong bagi kaum muda. Tak heran tempat bersejarah ini disebut-sebut memang cocok untuk segala kalangan.

Cafe unik dengan citarasa warisan budaya ini ada di salah satu ruangan benteng dengan konsep fine dining. Interior yang klasik dan elegan terdiri dari unsur kayu dan keramik, berpadu dengan bangunan benteng yang masih menyisakan sejarah masa lalu.


Ada dua area di cafe ini yaitu indoor dan outdoor. Kedua area ini memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung. Di pintu masuk disediakan cemilan gratis di meja. Siapapun yang masuk ke cafe ini tidak akan merasa di dalam benteng. Dengan musik era 1980'an yang mengalun memanjakan telinga di dalam bangunan kuno berarsitektur eropa, akan membuat terbawa ke masa lalu. 


Area outdoor yang juga sebagai smoking area dibagi menjadi area parasol dan teras, memberikan nuansa pemandangan kebun nan asri.


indische koffie
Indische Koffie
Indische Koffie buka setiap hari mulai pukul 09-00 - 23.00 dengan harga menu bervariasi. Menu makanan di cafe klasik ini berupa makanan tradisional Indonesia dan western. Suasana klasik yang nyaman akan membuat betah pengunjung di Benteng Vredeburg. Siapa bilang ke museum itu membosankan?.

Tips Wisata di Museum Benteng Vredeburg :

  1. Patuhi peraturan museum.
  2. Manfaatkan fasilitas hotspot gratis yang bisa digunakan jika membutuhkan bantuan pihak pengelola. 
  3. Gunakan fasilitas sewa sepeda ontel untuk mengelilingi kompleks museum jika tidak ingin lelah berjalan kaki. 
  4. Jangan merusak barang apapun di dalam museum. 
  5. Jagalah kebersihan di area wisata.

Informasi Museum Benteng Vredeburg : 

  • Lokasi : Jl. Margo Mulyo (A.Yani) No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122(Map : Klik Disini)
  • Buka / Tutup : 07.30 - 16.00 (Senin tutup)
  • HTM : Rp.3.000/orang (dewasa), Rp.2.000/orang (anak), Rp.10.000 (asing)
  • Telepon : (0274) 586934
  • Fasilitas : Ruang pengenalan, media interaktif, Ruang audiovisual, 
  • Penginapan Terdekat : Hotel Melia Purosani, Hotel Limaran 1, D'Senopati Marlboro Grand Hotel, Mitra HoteL. 
  • Wisata Sekitar : Taman Pintar Yogyakarta, Museum Sonobudoyo Unit I, Keraton Yogyakarta, Kawasan Marlboro.